Batu Akik Bali, Harga Miliaran Bisa Menangkal Sihir

Beberapa waktu terakhir diketemukan batu akik asli dari Bali, yang mempunyai nama Akik Badar. Walau kehadirannya di tengah-tengah penggemar batu akik termasuk lambat, tetapi janganlah salah, nilai jual Akik Badar menembus angka miliaran rupiah.

Kolektor batu akik asal Bali, Haji Imam Buhori menyampaikan, batu Akik Badar terbagi dalam 3 type serta seluruhnya datang dari satu sumber yang dapat diketemukan di lokasi Pulaki, Bali Utara.

" 3 Type yaitu batu badar besu urat kawat, batu badar serat emas serta batu krisna, " kata Haji Buhori di Denpasar, Selasa (19/5/2015).

Buhori mengakui mempunyai koleksi batu badar, dari yang telah dirangkai dengan cincin sampai yang masih juga dalam bentuk bongkahan. Batu akik badar dari Bali memiliki kandungan unsur logam emas serta yang lain, hingga bakal tersedot bila didekatkan dengan magnet.

Buhori menjelaskan, untuk batu type Krisnha, ciri-cirinya tembus serta berwarna hijau seperti lumut bila disorot dengan senter.

" Batu krisna bila disenter tembus warnanya hijau serta melekat bila didekatkan magnet. Jika tak diketemukan itu, bermakna batu itu palsu. Lantaran batu dari Pulaki ciri khasnya melekat magnet, " terang Buhori.

Haji Buhori juga mengungkap, batu akik asal Bali memiliki faedah spiritual, yaitu dapat mencegah pengetahuan hitam. " Batu akik ini khasiatnya sangatlah ampuh untuk penolak bala, sebagai obat herbal batu. Batu ini mempunyai aura spiritual tinggi, " jelas Buhori.

Batu asli Bali ini selalu diburu serta sekarang ini keberadaannya mulai langka. Karena di daerah Bali Utara, pemerintah telah melarang penambang mencari batu, lantaran bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Aspek ini jugalah yang bikin harga batu akik asli Bali melesat tinggi, menaklukkan batu akik yang lain yang telah lebih dahulu popular. " Batu ini dapat diketemukan di 3 pura besar di Bali, yaitu Pura Pulaki, Pura Lempuyang, serta Pura Uluwati, " ucap Haji Buhori.

Batu Akik Bali, Harga Miliaran Bisa Menangkal Sihir Rating: 4.5 Diposkan Oleh: KolBuntet